Program Studi Destinasi Pariwisata Melaksanakan Praktikum Lapang Terpadu di Provinsi Bali

 

Program Studi Destinasi Pariwisata, Jurusan Bahasa, Komunikasi dan Pariwisata, Politeknik Negeri Jember dapat melaksanakan kegiatan Praktikum Lapang Terpadu pada tanggal 30 Mei s.d 3 Juni 2022 yang berlokasi di Provinsi Bali. Tujuan dari pelaksanaan praktikum lapang terpadu ini agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana kondisi destinasi wisata di lapangan dengan segala kelebihan, kekurangan, serta masalah yang dihadapi. Selain itu juga mahasiswa belajar langsung mengidentifikasi komponen-komponen destinasi wisata, wawancara dengan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara, serta menyimak pemaparan dari pengelola destinasi wisata.

Dengan didukungnya oleh semua pihak, yang diantaranya oleh Pimpinan Polije, Orangtua / Wali Mahasiswa, Dosen, Teknisi Prodi Destinasi Pariwisata, dan Mitra Pengelola Destinasi Wisata,   kegiatan ini diikuti oleh rombongan yang terdiri dari empat puluh (40) mahasiswa dan didampingi oleh 2 Dosen, serta 1 teknisi. Kegiatan praktikum lapang terpadu mengunjungi beberapa lokasi yang sesuai dengan pembelajaran mata kuliah, diantaranya adalah:

1. Ulun Danu Beratan. 2) Desa Wisata Jatiluwih Rice Terrace. 3) Tanah Lot. 4) Pantai Melasti. 5) Krisna Souvernir Shop. 6) Tanjung Benoa Watersport. 7) Garuda Wisnu Kencana. 8) Museum Geopark Batur. 9) Desa Panglipuran.

Di lokasi Ulun Danu Beratan, mahasiswa belajar mengidentifikasi aspek 4A, Sapta Pesona, dan mewawancarai langsung wisatawan yang berkunjung.

Kemudian di Desa Wisata Jatiluwih Rice Terrace, kami diterima dengan baik untuk melaksanakan kegiatan audiensi dengan pengelola atau Pokdarwis yang pembahasannya terkait sejarah, pengelolaan desa wisata, kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, serta rencana pengembangan kedepan.

Selanjutnya kegiatan di Tanah Lot, Pantai Melasti, dan Krisna Souvernir Shop mahasiswa belajar kembali untuk mengidentifikasi aspek 4A, Sapta Pesona, dan Mewawancarai langsung kepada wisatawan yang berkunjung.

Berikutnya di Tanjung Benoa Watersport, selain melaksanakan kegiatan audiensi terkait pengelolaan watersport, mahasiswa juga turut mencoba beberapa kegiatan watersport yang langsung dipandu oleh pemiliknya.

Di destinasi Garuda Wisnu Kencana, mahasiswa selain mengidentifikasi aspek 4A, dan Sapta Pesona, juga belajar bagaimana penyelenggaraan suatu event kebudayaan menjadi daya tarik wisata yang mendatangkan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.

Di destinasi terakhir, tepatnya di Museum Geopark Batur dan Desa Penglipuran, mahasiswa belajar langsung melalui kegiatan audiensi yang pembahasannya terkait sejarah, perkembangan, peluang, serta tantangan pengelolaan destinasi wisata saat ini.

Dari kegiatan praktikum lapang terpadu yang telah dilaksanakan ini, dapat disimpulkan bahwa praktikum lapang terpadu ini sangatlah penting dilaksanakan bagi mahasiswa Prodi Destinasi Pariwisata guna mendukung proses kegiatan pembelajaran di lapangan serta harapan dari pelaksanaan kegiatan ini pihak Prodi Destinasi Pariwisata dapat menjalin kerja sama dengan berbagai mitra (pengelola destinasi wisata) guna menciptkan iklim akademik yang adaptif dengan dunia kerja.