Jurusan BKP Benchmarking Teaching Factory Agroedutourism Politeknik Negeri Lampung

Program Studi Destinasi Pariwisata, Jurusan Bahasa Komunikasi dan Pariwisata (BKP), Politeknik Negeri Jember melaksanakan benchmarking pada Teaching Factory (TEFA) Agroedutourism yang dimiliki oleh Program Studi Perjalanan Wisata, Jurusan Ekonomi Bisnis, Politeknik Negeri Lampung pada hari Jumat 25 Maret 2022.

Pelaksanaan benchmarking ini dilakukan langsung oleh Ibu Enik Rukiati, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan BKP dan didampingi oleh Bapak Mushthofa Kamal, S.Par., M.Par selaku Koordinator Prodi Destinasi Pariwisata, yang bertujuan untuk belajar bagaimana merencanakan pembentukan Teaching Factory bidang produk jasa pariwisata, mulai dari awal pendirian hingga pengelolaannya.

Bapak Arif Makhsun, S.E., M.S.Ak selaku ketua Jurusan Ekonomi dan Bisnis, Politeknik Negeri Lampung, menyambut baik kedatangan dari Polije agar bisa bertukar informasi terkait pengelolaan Teaching Factory Agroedutourism yang memanfaatkan potensi kampus sebagai wahana wisata edukasi.

Pada kegiatan benchmarking TEFA ini, dihadiri juga oleh Koordinator Program Studi Perjalanan Wisata Bapak Eksa Ridwansyah, S.E.,M.Buss., Akt., CA , serta Bapak Anwar Rahman, S.Pd., M.Pd dan Bapak Damara Saputra Siregar selaku dosen di Program Studi Perjalanan Wisata.

Pada sesi pemaparan pengelolaan TEFA Agroedutourism oleh Bapak Anwar Rahman, S.Pd., M.Pd disampaikan bahwasannya pendirian TEFA tersebut berasal dari kompetisi internal kampus, karena melihat peluang pada potensi kampus yang memiliki lahan pertanian, perkebunan, dan juga perikanan sebagai wahana wisata edukasi. "Adanya TEFA ini tentunya melalui proses yang panjang. Kami berjuang mulai dari menyatukan pemikiran dari pengelola lahan praktikum hingga meyakinkan pimpinan, dan Alhamdulillah pada tahun 2020 sudah banyak kunjungan mulai dari wisatawan anak-anak TK, hingga perguruan tinggi" .


  
Setelah selesai pemaparan pematerian, Pak Anwar mengajak untuk melihat langsung ke lapangan bagaimana wahana wisata edukasi yang menjadi daya tarik bagi wisatawan, mulai dari lahan pertanian, perkebunan, hingga perikanan. "Semua ini memanfaatkan potensi yang ada di Polinela, tentunya dengan izin para pengelola lahan agar dapat dijadikan wahan wisata edukasi", ujarnya.

Dengan adanya kegiatan benchmarking yang dilaksanakan oleh Jurusan BKP Polije ini sangat optimis dapat mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Polinela dalam pembentukan TEFA Agroedutourism, dan tentunya Ketua Jurusan BKP  menyampaikan banyak terima kasih kepada Pak Anwar yang telah memberikan wawasan dan pengetahuan bagi penyelenggaraan wisata edukasi di dalam kampus ini.